Welcome to Poso

Posts Tagged ‘danau poso

Paduan Suara Kontemporer Siswa-siswi SMU GKST Poso

Festival Danau Poso (FDP) kembali digelar di kota wisata Tentena, Poso , Sulawesi Tengah. Festival budaya masyarakat Poso ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola pada tanggal 28 Oktober 2011 dan direncanakan berlansung sampai tanggal 31 Oktober 2011.

Penyelenggaraan FDP kali ini memasuki kali yang ke-14 dan dilangsungkan di arena FDP, yaitu suatu kawasan luas di tepian danau Poso. Di arena FDP sendiri telah berdiri bangunan-bangunan permanen berupa rumah adat suku Pamona yang difungsikan sebagai akomodasi kontingen-kontingen dari kabupaten lain selama FDP berlangsung.

Acara pembukaan FDP berlangsung cukup meriah dengan kehadiran jajaran pemerintahan propinsi Sulteng serta bupati dari beberapa kabupaten yang turut memeriahkan acara ini. Sayangnya penyelenggaraan pekan budaya ini, sebagaimana juga di daerah lain, masih sarat unsur politis.

Acara pembukaan FDP juga tidak lepas dari acara birokratis yang membosankan. Setidaknya 3 sambutan dibacakan di hadapan hadirin yang sesungguhnya menantikan suasana festival. Jadilah acara pembukaan benar-benar seperti upacara atau rapat formal pemerintahan. 2 orang wisatawan asing yang tadinya duduk di panggung kehormatan langsung beranjak pergi saat sambutan-sambutan dimulai. Untung saja Menteri Pariwisata tidak hadir untuk menambah panjang daftar sambutan.

Gadis-gadis Poso dalam balutan busana adat Pamona

Potensial

Festival Danau Poso sebetulnya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Penyelenggaraan FDP yang mengambil tempat di tepian danau Poso yang indah. Keberadaan infrastruktur sudah sangat baik. Sayangnya pemerintah Poso sepertinya belum mengerti cara memaksimalkan potensi wisata daerahnya.

Penyelenggaraan FDP pun masih dikemas setengah hati. Di lokasi FDP sangat sulit menemui tempat makan yang layak ataupun tempat untuk sekedar minum kopi. Beberapa tamu yang kelaparan terlihat memenuhi  warung-warung yang berjarak beberapa kilometer dari arena FDP. Fasilitas toilet umum juga tidak terlihat.

Arena FDP sendiri sebetulnya bisa menghasilkan PAD sepanjang tahun tanpa perlu menunggu penyelenggaraan FDP. Bila dikelola dengan baik, arena FDP bisa dikembangkan sebagai taman budaya yang indah dan layak untuk dikunjungi.  Keindahan danau Poso sebetulnya jauh lebih indah dari danau Bedugul dan danau Batur di Bali dan sangat layak untuk dimaksimalkan.

Puteri Pariwisata 2011

Putri Pariwisata 2011, Melissa Putri Latar yang menghadiri FDP 2011 didampingi Puteri Wisata Sulteng 2010 mengemukakan hal senada. Ia terlihat sangat terkesan dengan keindahan danau Poso dan mengatakan bahwa masih banyak potensi wisata yang seharusnya bisa dikembangkan untuk kemajuan masyarakat Poso.

Masyarakat Pamona, suku asli Poso, sebetulnya sangat kaya dengan atraksi budaya yang harus dilestarikan. Salah satu atraksi kesenian yang ditampilkan adalah orkestra musik bambu yang menyambut setiap tamu yang datang. Pembukaan FDP 2011 ditutup dengan penampilan paduan suara kontemporer siswa-siswi SMU GKST Poso yang membawakan 2 lagu berbahasa setempat, disertai gerak tari yang menarik.

Sosialisasi dan Keseriusan Pemda

Festival Danau Poso sebenarnya cukup terkenal, terutama di kalangan masyarakat Sulawesi Tengah. Akan tetapi bila penyelenggaraan FDP memang dimaksudkan untuk menarik wisatawan, sepertinya tujuan itu masih belum tercapai. Pantauan Posocity di acara pembukaan FDP menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kehadiran wisatawan yang signifikan.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena  kurangnya promosi dan sosialisasi penyelenggara FDP, dalam hal ini pemda Kabupaten Poso dan pemda Sulawesi Tengah. Padahal acara-acara yang disiapkan cukup beragam. Misalnya saja lomba perahu di danau Poso, pagelaran busana adat, lomba menangkap ikan sogili (ikan khas danau Poso), pemilihan putera-puteri wisata Sulteng, Panjat pinang, lari massal 10 dan 5 km, lomba tarian dero yang sangat populer di Sulawesi, dan berbagai aktivitas budaya lainnya.

Animo masyarakat dan wisatawan untuk mendatangi FDP juga sangat rendah. Hal ini terlihat dari pengunjung FDP yang hanya didominasi oleh pegawai pemerintahan yang termobilisasi ke arena. Pengunjung mayoritas FDP lainnya adalah unsur pengamanan dari Polri yang cukup mencook,baik yang berseragam maupun berpakaian sipil. Masyarakat umum yang ada di lokasi tidak terlalu banyak dan berdiri agak jauh dengan pengawalan aparat.

Di hari berikutnya, stand-stand pameran tetap saja lengang. Barang-barang yang dipamerkan memang tidak menarik sama sekali. Padahal jika diimbangi dengan promosi yang baik, ajang ini dapat dimanfaatkan untuk mempertemukan penjual dan pembeli potensial. Tidak heran, pada hari kedua, beberapa stand tak perpenghuni lagi bahkan sudah mulai dibongkar.

Semoga penyelenggaraan FDP berikutnya jauh lebih baik untuk layak disebut Festival.

Orkestra Musik Bambu, sepertinya perlu regenerasi

Gadis Poso dalam balutan pakaian tradisional suku Pamona

Sepekan ini sejak hari Senin, 24 Oktober 2010, Poso menyelenggarakan perhelatan budaya yang dikemas dalam dua judul berbeda. Setengah pekan dilaksanakan Festival Budaya Daerah (FBD) dan setengah pekan berikutnya diadakan festival tahunan yang sudah cukup terkenal yaitu Festival Danau Poso (FDP).

FBD  dan FDP, menurut undangan yang beredar, akan dibuka dengan sambutan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. FBD sendiri akan diikuti oleh 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Poso. Setiap Kecamatan menampilkan atraksi kesenian dan pawai budaya.

FDP yang ke-13 kalinya ini mengambil tema perdamaian. Suatu pesan yang sarat makna diharapkan terhembus dari pelaksanaan acara akbar ini. Nama besar Danau Poso yang eksotis tentu merupakan daya tarik tersendiri. Read the rest of this entry »

Memandangi Poso dari segala sudut memang selalu mengasyikkan. Mungkin Poso adalah keindahan yang tertawan. Mutiara yang masih malu-malu. Dalam suatu perjalanan beberapa hari yang lalu, Posocity menumpang pesawat SMAC terbang ke Makassar.

Dari atas pesawat yang berkapasitas 22 penumpang ini, pemandangan Poso sangat jelas. Sayang perjalanan ini berlangsung sore hari disaat matahari mulai meredup. Tetapi hal itu tidak mengurangi semangat Posocity untuk mengabadikan beberapa keindahan di bawah sana meski hanya dengan pocket camera Casio Exilim.

Dua gambar di bawah ini adalah pemandangan saat pesawat baru take-off dari bandara Kasiguncu Poso. Kota Poso terlihat di kejauhan di tepian lekukan pantai yang menghadap ke Teluk Tomini.

Beberapa menit kemudian, pesawat melintas di atas kampung Sulewana. Di sini PT Poso Energy membangun pembangkit tenaga listrik (PLTA) yang merupakan PLTA pertama di Indonesia yang asli karya anak negeri sendiri. Foto di bawah ini menunjukkan lokasi PLTA Poso yang menggunakan sumber air yang mengalir dari Danau Poso.

Sekitar 10 km dari Sulewana, pesawat melewati kota Tentena. Penanda utama Tentena yang terlihat adalah 2 jembatan tua dan jembatan baru yang melintasi mulut Danau Poso yang mengalirkan airnya ke sungai Poso.  Danau Poso terletak pada ketinggian 600m di atas permukaan laut.

Sore makin meredup, mata ini tak bosan mengintip birunya Danau Poso dari ketinggian. Sayang sekali danau ini belum dimaksimalkan potensi wisatanya dengan penyediaan fasilitas rekreasi air yang memadai.Tetapi bagi yang merindukan ketenangan alam, Danau Poso adalah tempat yang tepat.

Gambar-gambar bisu ini hanya memperlihatkan sedikit dari potensi Poso yang melimpah. Semoga gambar-gambar ini berbicara ke telinga-telinga yang tepat. Yang sungguh mau melakukan yang terbaik bagi kemajuan Poso. Semoga.

Crystal clear water of Poso Lake @Siuri

Mengunjungi Poso, rasanya tidak afdol jika tidak menyaksikan langsung keindahan danau Poso. Itu pesan dari teman-teman di Bandung ketika saya mengutarakan rencana mengunjungi Sulawesi Tengah. Sebagai mahasiswa pertukaran pelajar, saya selalu memanfaatkan waktu luang untuk berkelana di Indonesia.

Mendarat di Palu (Maret 2010), saya meneruskan perjalanan dengan mobil sewaan (travel). Mitsubishi L-300 yang saya tumpangi sangat nyaman dengan AC plus musik yang asyik. Sepanjang jalan, Read the rest of this entry »


Hello, Anda pengunjung ke:

  • 145,363 orang

Masukkan alamat email anda untuk mendapatkan info langsung setiap artikel terbaru dari PosoCity

Join 3,170 other subscribers